DIMAS (10) pulang sekolah dengan wajah cemberut. Dia langsung masuk ke kamarnya dan tidak keluar sampai sore hari. Dimas sudah membayangkan, ayahnya akan marah besar karena Dimas mendapat nilai empat untuk ulangan Matematikanya kemarin. Dulu ketika ulangan IPS-nya mendapat nilai empat juga, ayah marah dan menghukum Dimas tidak boleh main ke luar hingga satu minggu. Dimas juga tidak mendapatkan uang saku selama dua hari.
Dimas sangat takut. Guru di sekolah minta supaya ulangan tersebut ditandatangani orangtua. Mau tidak mau ayah akan mengetahui dia mendapat nilai empat lagi dan Dimas pasti terkena omel ayah. Tetapi, bila tidak minta tanda tangan, pasti ibu guru di sekolah marah. Perasaan takut dan cemas menggelayuti perasaan Dimas. Bingung apa yang harus dilakukannya, Dimas memberanikan diri memalsu tanda tangan orangtuanya. Usaha itu ternyata berhasil. Orangtuanya tidak tahu dirinya mendapat nilai jelek, sementara guru juga tidak marah karena sudah ada tanda tangan orangtua di kertas ulangan itu.